Tour de Durjo Jember (Bike to Campus Activity)


Hari Jumat dering ponselku membangunkan dari lamunan suntuk mengenai Yeast yang cukup memusingkan. Isinya adalah mengajak Bike to Campus (b2c) untuk bersepeda di daerah perkebunan di Kelurahan Sukorambi. Seketika ku balas, OK! ku sebarkan ke kawan kawan yang lain. Sementara hingga sabtu malam berjibaku dengan aktivitas preparasi sample yeast hanya satu orang yang konfirmasi untuk bisa datang.
Minggu pagi yang diselimuti mendung tidak menyurutkan niat kami untuk menjalankan misi bersepeda ke Perkebunan Durjo Jember. Mendung pagi ini diselingi dengan sedikit rintik hujan yang jatuh membasahi kami yang belum mandi ini. Mulanya komunitas janjian jam 5 pagi, dan hingga jam 5.30 hanya saya dan Eko (F. Hukum) yang hadir. Mungkin karena kesibukan, atau pemberituahuan yang mendadak teman-teman tidak bisa hadir. Ditunggu hingga jam 6 tidak ada lagi yang mucul sementara rintik hujan terus jatuh, akhirnya diputuskan untuk berangkat berdua saja.
Ternyata tujuan kami mengarah ke Perkebunan Durjo yang lokasinya kira-kira berjarak 15 km dari kampus Universitas Jember. Perjalanan awalnya menempuh rute ringan dan datar melewati RS. Paru Jember, berbelok menuju arah Jalan Cenderawasih dan terus lurus hingga tantangan pertama adalah tanjakan setelah MTs Jember. Tantangan pertama dilewati dengan mulus karena energi masih penuh, selanjutnya jalan mulai menanjak landai. Kami menikung ke arah kanan mengikuti papan petunjuk jalan menuju perkebunan. Di rute ini daya tahan kami diuji dengan jalan yang terus menanjak landai diselingi tanjakan yang menguras tenaga bagi saya yang newbie ini.

semakin jauh mengayuh, semakin terasa bahwa disini yang diuji adalah semangat kita dan dengkul kita.. saya agak tertinggal dari Eko, mungkin karena pengaruh dengkul saya yang kurang terlatih dan karena ban saya yang kurang mendukung.

Perjalanan kami hentikan si sebuah tanjakan "maut" bagi kami yang cukup menguras tenaga, saya heran Eko dengan shifter yang agag bermasalah saya bisa, sedangkan saya dengan shifter lancar tertinggal di belakang.. tampaknya perlu latihan yang intensif.
Setelah mengayuh lebih kurang selama satu jam, akhirnya kami sampai di pintu gerbang masuk perkebunan Durjo, Wha...
ketika masuk hutan kakao, capek yang telah terakumulasi serasa hilang karena melihat pemandangan yang hijau dan indah di atas bukit. Ya, ini adalah salah satu kaki gunung Argopura yang terkenal akan hutannya yang lebat, tapi yang kami temukan bukan hutan lebat seperti yang dibayangkan, karena sudah dirubah menjadi areal oerkebunan sejak puluhan tahun lalu.

bersambung.

Comments

Popular posts from this blog

Panduan Ukuran Baju di Korea dan Konversi ke Ukuran Internasional (Baju, Sepatu dan Bra)

Mengenal Sosok dalam Uang Kertas Korea Selatan

Cara menggunakan loker penyimpanan barang di stasiun subway Korea Selatan