Korea Terancam Krisis Listrik Terburuk Sepanjang Sejarah

Blackout Listrik (Foto Sajjad Janjua Flickr)
Siang ini, tiba-tiba Professor ngasih kami pengumuman tentang surat edaran yang diperoleh dari Universitas. Isinya memberikan Instruksi bahwa hari Rabu 14 Agustus 2013 seluruh area kampus di anjurkan untuk mematikan penerangan di dalam ruangan dan mematikan air conditioner (AC). Sebenarnya saya kurang paham apakah ini anjuran ataukah suatu kewajiban. Menurut informasi Professor saya, ada kemungkinan akan ada reaktor tenaga nuklir yang harus dimatikan lagi pada hari tersebut karena kegagalan fungsi, sehingga ketersediaan listrik tidak seperti biasanya.

Karena penasaran, saya pun coba mencari-cari berita tentang sepertinya akan jadi krisis energi listrik di Korea Selatan. Setelah dengan mudah saya ketikkan kata kunci: "South Korea facing blackout" ternyata ada banyak berita terbaru tentang hal ini yang dimuat. Berikut beberapa gambar screenshotnya, untuk lebih jelasnya silahkan mengetikkan kata kunci di mesin pencari google (klik gambar untuk memperbesar).
news.com.au

www.abs-cbnnews.com/

www.iol.co.za

Dari beberapa kantor berita yang cukup diakui kredibilitasnya, dengan jelas mereka memaparkan bahwa Korea Selatan terancam akan mengalami krisis energi terburuk sepanjang sejarah karena gagal berfungsinya dua reaktor nuklir. Pertama pembangkit listrik Dangjin III yang berkapasistas 500 megawatts yang harus di lakukan perbaikan selama seminggu, yang kedua kerusakan terjadi di pembangkit listrik dekat Seocheon hari ini (Senin 12 Agustus) yang mengakibatkan kapasistas maksimal 200 megawatts hanya bisa beroperasi separuhnya.

Sebenarnya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di Korea Selatan sempat di hentikan untuk pengecekan total dan perbaikan sebagai langkah antisipasi setelah belajar dari peristiwa Fukushima di Jepang. Selain itu ada beberapa gelombang protes yang sempat terjadi karena kekhawatiran masyarakat, sehingga sempat membuat cadangan energi Korea Selatan menurun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun awal Januari lalu beberapa reaktor nuklir sudah mulai kembali beroperasi setelah perbaikan. Saat ini Korea Selatan memiliki 23 Reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir dan 6 diantaranya tidak dapat beroperasi karena adanya perbaikan atau kerusakan. Sedangkan tenaga listrik bersumber dari pembangkit listrik tenaga nuklir menyumbang energi sebesar 30% dari total kebutuhan dan ketersediaan energi listrik di Korea Selatan.

Untuk tambahan Informasi, kita bisa melihat kapasitas dan penggunaan energi listrik di Korea Selatan secara real time di website ini http://www.powersave.or.kr. Website ini utamanya berisikan tentang anjuran dan kampanye penggunaan listrik dengan hemat di Korea Selatan. Bahkan ada beberapa event yang melibatkan partisipasi masyarakat dan dilombakan, ada hadiah menarik jika berpartisipasi dalam event tersebut.

Berikut Screenshot website tersebut.
website tentang penghematan energi listrik
Pada panel sebelah kiri dapat kita lihat berapa kapasitas penuh daya listrik di Korea Selatan. Jumlah terpakai saat ini dari seluruh total kapasitas dan berupa angka yang menunjukkan berapa persen energi listrik yang masih tersisa. Jika kita perhatikan lebih detail di gambar di bawah ini (klik gambar untuk memperbesar) ketersediaan listrik tersisa adalah sebesar 7.5% dari kapasitas penuh, atau saat ini sedang digunakan sebesar 71.710 megawatts dari total kapasitas 77.050 megawatts.
Ketersediaan energi listrik dalam prosentase dan besaran energi
Angka berwarna-warni seperti tachometer tersebut menunjukkan status ketersediaan energi dalam kondisi aman atau tidak. Angka 1 berwarna hijau dan bertuliskan (준비) kurang lebih maksudnya bahwa ketersediaan energi listrik masih cukup aman untuk memasok kebutuhan yang ada yaitu ketersediaan yang tersisa kurang dari 5.000.000 kW(5000 megawatts) namun masih di atas 4000 megawatts. Angka nomor 2 menunjukkan ketersediaan energi dibawah 4000 Megawatts namun di atas 3000 megawatts. Angka nomor 3 menunjukkan ketersediaan energi kurang dari 3000 megawatts. Angka 4 menunjukkan ketersediaan energi listrik kurang dari 2000 megawatts. Sedangkan angka nomor 5 merupakan fase kritis yaitu ketersediaan energi hanya tersisa kurang dari 1000 megawatts. 

Untuk lebih detail, kita juga bisa melihat bagaimana sejarah penggunaan energi listik dan ketersediaannya dalam periode tertentu. Terdapat pilihan 2 jam, 24 jam, 7 hari dan 60 hari. Seperti gambar dibawah ini, saya capture untuk sejarah penggunaan selama 24 jam.
Sejarah ketersediaan energi listrik selama 24 jam
Berdasarkan gambar di atas, dalam 24 jam yang lalu, reserved power atau energi listrik yang tersedia pada sekitar pukul 23:30 melebihi 30% dari kapasitas yang ada. Bahkan diatas pukul 12 tengah malam cadangan listrik rata-rata di atas 40%. Sedangkan apabila kita lihat dengan detail sejak pukul 8 pagi energi listrik turun dengan sangat drastis hingga kurang dari 10%.

Sebenarnya ini cukup mengejutkan saya, karena saya ingat ketika musim gugur tahun 2012, saya masih sempat main-main ke web ini karena ada tweet seorang jurnalis dari luar korea yang memuji bahwa Korea sangat keren karena memiliki monitoring ketersediaan cadangan listrik secara online yang bisa diakses kapan saja. Pada saat itu kondisi cadangan listrik masih stabil di atas 50% meskipun siang ataupun malam. Sayangnya saya tidak terpikir untuk mengambil screenshoot tampilan website pada saat itu. 

Peristiwa ini terjadi di musim panas, musim dimana panas udara Korea Selatan "mengharuskan" warganya untuk lebih banyak beraktifitas di dalam rumah atau kantor dan menghidupkan AC. Sehingga kebutuhan listrik saat siang hari pun sangat tinggi. Berbeda dengan musim dingin, dimana penggunaan listrik pada malam hari mungkin lebih tinggi. Meskipun saat musim dingin banyak mesin pemanas yang di hidupkan, masih ada alternatif penggunaan pemanas dari Gas meskipun relatif jauh lebih mahal. 

Ternyata negara industri seperti Korea pun bisa kapanpun mengalami krisis energi listrik, apalagi karena hal-hal yang tidak dapat dihindarkan. Berkaca dari peristiwa ini dan mengingat bahwa blackout atau listrik mati di Indonesia adalah peristiwa yang cukup sering dialami terutama di beberapa wilayah Indonesia. Mari kita lebih aware dengan penggunaan dan penghematan energi di sekitar kita, dimanapun itu. 

Mari kita hemat listrik! :)

Jinju, karena keheranan prof tiba2 ngasih tau tentang lampu dan listrik yang harus dimatikan hari rabu mendatang. 

Comments

Popular posts from this blog

Panduan Ukuran Baju di Korea dan Konversi ke Ukuran Internasional (Baju, Sepatu dan Bra)

Mengenal Sosok dalam Uang Kertas Korea Selatan

Cara menggunakan loker penyimpanan barang di stasiun subway Korea Selatan