CAPER: Perjalanan dr Jinju ke Chuncheon (Gangwondo)

Kali ini saya mau berbagi cerita tentang perjalanan dari Jinju je sebuah kota bernama Chunceon. Kawan saya yang saat ini sedang studi di Kangwon National University sering mengajak saya untuk berkunjung ke "Desa"-nya. Well menurut saya kalo Chunceon diasebut desa maka Jiniu bisa disebut pelosok. Hehe.. Karena Chuncheon itu adalah ibukota dari provinsi Gangwon, Korea sedangkan Jinju bukan Ibukota Gyeongnam. 
Terminal bus ekspress Jinju

Setelah beberapa lama mencari waktu yang tepat dan siap2 dana yang cukup, akhirnya sabtu ini saya putuskan berangkat ke Chunceon. Sayang bila jauh-jauh kesana hanya untuk satu agenda saja, maka agenda ke Chunceon kalo ini sengaja sudahkalian berbarengan dengan partisipasi di kegiatan Perpika Goes to Campus edisi ketiga, pengambilan video interview ketua panitia Cisak 2014, ikutan standup comedy (meskipun belum tau mo ngomong apa) dan agenda yang tak kalah penting adalah menagih janji Yuni tentang makan makan... Hehe..

Ternyata.. Dari Jinju menuju desa Chunceon tidak ada bus langsung. Setelah mencari info beberapa rute dan atas saran tuan rumah, sebaiknya saya menuju Seoul terlebih dahulu. Baru kemudian naik Subway atau Kereta ke Chuncheon. 


Karena yuni ada agenda di Seoul sampe Sabtu sore jam 5, akhirnya saya putuskan untuk berangkat dari dr Jinju jam 1 siang. Nah.. Karena saya nggak pesan tiket terlebih dahulu via online. Pas sudah sampe di terminal bus ekspres di Jinju, ternyata tiket menuju Seoul yang jam 1 siang sudah habis! Namun saya cukup beruntung bisa dapet bus selanjutnya pukul 13:20 meskipun harus duduk di bagian paling belakang (yang sebenarnya saya kurang suka, soalnya di belakang itu rasanya lebih dikocok-kocok dibandingkan yang tengah).

Perjalanan Jinju Seoul berjarak 328km (berdasarkan tiket yg saya pegang) dengan waktu tempuh diperkirakan 3 jam 30 menit. Wew.. Bayangkan, dengan jarak dan perkiraanwaktu ttempuh seperti itu, berarti bus akan melaju dengan kecepatan rata-rata minimal 100 km per jam supaya bisa tepat waktu. Biasanya akan berhenti sesaat beristirahat di tengah perjalanan, berarti setelah dipotong waktu istirahat kecepatan rata-rata bus harus lebih tinggi lagi. Kita lihat saja nanti.. Hehe.. 

Di sepanjang perjalanan, saya nyalakan gps untuk melihat berapa kecepatan bus yg saya naiki. Ternyata cukup stabil di atas 100 km perjam. Di tengah perjalanan, tepatnya du daerah timur Daejon, bus sempat berhenti di tempat peristirahatan selama 15. Sayangnya kali ini saya tidak turun untuk sekedar ambil foto atau ke toilet. Saya memilih diam di dalam bus dan melanjutkan tidur. 

Salah satu hal yang saya rasa sangat signifikan dalam mempercepat laju bus di jalan tol adalah bus besar terutama untuj transportasi publik disediakan jalur khusus di lajut paling kiri (lajur cepat). Lajur khusus ini dengan sangat mudah bisa dilihat ketika lajur jalan tol terdiri dari minimal 3 lajur. Kendaraan pribadi, truk, kendaraan pengangkut hanya boleh menggunakan lajur sebelah kanan dan tengah. Lajur kiri hanya digunakan untuk bus dan ambulance. Kadang sata merasa kok rasanya bus ini relatif lambat, tapi setelah di check di gps ternyata "tampak lambat"  tadi masih di kecepatan 100 km perjam. Seringkali lajur selain lajur bus tampak padat merayap, namun tidak untuk lanjur bus ini. Apa yang membedakan dengan lajur lainnya? Well.. Tidak ada bedanya, tidak ada huruf besar yang bertuliskan "khusus bus" di atas jalan, hanya ada rambu di tiang, itupun tidak mencolok. Tapi meskipun demikian seluruh pengguna jalan paham dan tidak ada yang masuk ke lajur sebelah kiri. 

Well.. Sekarang saya sedang ngetik di atas Bus. Nanti insya Allah di update lagi.

Update:

Sesampainya di terminal bus Seoul, tepatnya di Seoul gyongbu terminal, saya segera keluar dari terminal dan mengarah menuju ke subway. Sebenarnya bisa langsung turun dari tangga terminal kemudian menuju sesuai arah petunjuk mencari arah ke jalur subway yang dituju. Kali ini saya mengambil subway line-9 kemudian turun di stasiun Noryangjin pindah menuju jalur nomor satu dan turun di Yongsan Station. Di Yongsan station lah saya berjanji bertemu beberapa teman, diantaranya Anugrah, Sodiq, Iwa dan Yuni. Setelah semua berkumpul, akhirnya kami memutuskan naik subway line nomor 1 dan kemudian transfer di stasiun Sangbong berpindah ke Gyeongchun line. 

Stasiun pemberhentian yang kita tuju adalah Nam-Chunchon (berarti Chuncheon selatan). Dari stasiun ini untuk menuju kampus Kangwon National University menggunakan bus nomor 9. Disambut suhu -10 derajat celcius yang super menggigit kulit kami pun tiba di KNU. Yeay!!! akhirnya saya menjejakkan kaki di provinsi yang berbatasan langsung dengan Korut. 

Cerita berikutnya semoga bisa saya share lagi di blog.

salam..







Comments

Popular posts from this blog

Panduan Ukuran Baju di Korea dan Konversi ke Ukuran Internasional (Baju, Sepatu dan Bra)

Mengenal Sosok dalam Uang Kertas Korea Selatan

Cara menggunakan loker penyimpanan barang di stasiun subway Korea Selatan