Pengalaman Kecelakaan Mobil di Korea (Beserta Proses Penyelesaiannya)

Lokasi kami berhenti, tampak mobil derek milik asuransi dan orang lain yang  juga mengalami hal serupa


Di pagi dini hari kali ini, saya akan berbagi cerita tentang kejadian beberapa hari yang lalu. Waktu itu kami satu lab baru pulang dari panen di sawah untuk kembali ke kampus. Kami pulang saat jalanan sedang ramai, waktu dimana orang pulang bekerja memenuhi jalan raya. Yang menyetir mobil adalah salah satu kawan saya satu lab, kebetulan sejak bulan Oktober mobil senior kami telah dibeli oleh Profesor untuk digunakan sebagai mobil operasional lab, karena ganti kepemilikan dan bersamaan dengan jatuh tempo asuransi sebelumnya, maka asuransi mobil-pun diganti bulan ini. Sebelumnya mobil tersebut milik senior dan asuransinya meng-cover siapapun yang menyetir mobil asal memiliki SIM, sedangkan sekarang asuransi mobil lab hanya meng-cover apabila yang menyetir mobil saya dan temen satu lab yang berasal dari negara bolliwood.

Kembali ke kronologis kejadian, selesai dari sawah sekitar pukul 17:45, kami meninggalkan sawah untuk kembali ke kampus. Perjalanan sih awalnya berlangsung seperti biasa, jalan cukup padat lancar. Kawan saya ini menyetir seperti biasa, dengan kecepatan relatif juga seperti biasa, tidak ada yang berbeda hari itu. Setelah meninggalkan batas kota Sacheon dan Jinju, yang paling saya ingat adalah saya menanyakan sayup-sayup suara radio yang terdengar adalah lagu soundtrack salah satu film bolliwood yang berjudul "jaiho" (kalau saya nggak salah sih, maklum kurang bergitu hafal). Ketika memasuki daerah Jinju, secara tiba-tiba mobil kami mengerem mendadak, karena mobil depan kami tampaknya berhenti mendadak. Saya kurang memperhatikan, saat itu lagi sibuk balas message di HP, kata teman di sebelah saya yang memperhatikan jalan di depan "sebenarnya mobil di depan kami sudah sempat berhenti, kemudian jalan lagi, kemudian berhenti mendadak karena lampu merah dan macet." Entah karena kurang konsentrasi atau alasan lain mobil yang kami tumpangi terlalu kencang sehingga rem tidak cukup kuat untuk menghindari tumbukan, dan "brukk" mobil kami pun "mencium" mobil merah di depan kami, mobil merah tersebut "mencium" mobil hitam (depannya) dan mobil kami dicium oleh mobil di belakang kami.

Penampakan mobil yang "dicium" mobil kami
Proses "ciuman" beruntun tadi melibatkan 4 mobil, mobil didepan mobil merah, mobil merah, mobil kami dan mobil di belakang kami semacam pickup bernama "Bongo". Kemudian masing-masing pengemudi turun (saran: pastikan sekitarnya aman jika turun). Nah, untuk lebih memperjelas saya coba bikin kronologisnya dalam poin per poin aja ya..

  • Masing-masing pengemudi turun, melihat kondisi mobilnya dan mobil "lawannya", waktu itu pengemudi mobil merah menayakan siapa yang nyetir dan hebatnya pakai bahasa Inggris (hal yang agak jarang). Dia berbicara menyampaikan cenderung agak menyalahkan kami yang menabrak mobilnya, teman kami yang nyetir tadi dibilangi harusnya kamu lebih hati-hati, kamu tau ini jam sibuk khan? saya berhenti sempurna sebelum kamu tabrak. 
  • Sementara itu pengemudi "bongo" seorang bapak tua, dengan ekspresi takut bilang kalo "mobil kamu nggak papa ya, tadi saya nabrak nggak bikin rusak khan ya.. coba diliat.. kalo tidak apa-apa bolehkah saya pergi?" ujarnya. Sedangkan mobil yang bersentuhan dengan ujung bumper depan mobil merah juga meninggalkan lokasi, karena mungkin memang tidak terjadi apa-apa terhadap mobilnya. Akhirnya karena kasihan dan tampaknya bumper belakang tidak ada kerusakan, kami ijinkan bapak "bongo" tadi untuk pergi.
  • Jadi di lokasi tinggal antara kami dan mobil merah. Pemilik mobil merahlah yang pertama menghubungi perusahaan asuransi mobil. Hingga proses ini, mobil sama sekali tidak berpindah dari lokasi kejadian menunggu pihak asuransi (atau polisi) datang. Awalnya pemilik mobil merah yang menghubungi asuransinya, setelah dikomunikasikan kemungkinan besar asuransi mereka tidak akan mengganti kerusakan yang ada sehingga pemilik mobil merah meminta kami menghubungi asuransi mobil kami. (Terus terang kami tidak melihat ada kerusakan yang jelas di mobilnya, karena masing2 adu bumper, mungkin ada sedikit lecet di bumper belakang dia, sedangkan mobil kami bumper depan tampa tidak apa-apa, hanya ada dislokasi lampu depan bergeser sedikit karena tumbukan tadi.)
  • Pengemudi mobil merah mendokumentasikan kejadian menggunakan HP-nya, memotret lokasi, view tempat dan tentu mobil/bagian depan mobil kami. Mungkin ini akan digunakan untuk bukti atau dokumentasi proses klaim asuransi dll.
  • Setelah mobil derek asuransi datang dan mendokumentasikan, baru kami berpindah tempat menuju lokasi yang lebih aman, untuk melihat lebih detail kerusakan dan bernegosiasi dengan asuransi. Pada saat menungu mobil asuransi, terkadang kami membantu memberikan sinyal ke pengemudi lain untuk berhati-hati dan mengatur lalu-lintas yang macet agak panjang gara-gara kami.
  • Asuransi mobil kami pada akhirnya datang juga setelah kami berpindah lokasi, entah mereka kemudian berdiskusi apa, yang jelas pengemudi mobil kami diminta beberapa data seperti nama, alien card (difoto), dan mengisi beberapa isian terkait kerusakan mobil kami dan mobil lawan kami beserta dokumentasinya.
  • Setelah selesai, obrolan dilanjutkan oleh pihak asuransi kami, asuransi bapak mobil merah dan bapak mobil merah. Mungkin karena kami orang asing, jadi kami sudah boleh pergi. Asuransi mobil kami bilang, "kalian sudah bisa pergi, jangan khawatir, ini nanti saya bereskan."
  • Kami pun pergi meninggalkan lokasi kembali menuju kampus. 
  • Menurut senior kami, kemungkinan beberapa hari lagi kami akan dikabari oleh pihak asuransi kami untuk menjelaskan klaim-klaimnya. 
Well, seperti itulah kejadian malam itu, pengalaman pertama "merasakan" sendiri gimana prosesnya jika terjadi sesuatu di jalan. Pantas saja dulu pernah ada kecelakaan di depan kampus, bukannya mau langsung ditolong malah pengemudi motor yang ditabrak menunggu datangnya polisi dan ambulance. Kalo di negara saya, proses-proses seperti di poin-poin di atas sepertinya tidak ada, yang ada hanya dua macam, selesai baik-baik langsung ganti rugi atau nego ditempat antara keduanya, atau mau ribet sampe urusan polisi. 

Dengan kejadian ini, saya belajar lebih berhati-hati saat menyetir apapun termasuk sepeda. Karena waspada saat berkendara itu sangat diperlukan. Semoga kita terhindar dari hal-hal semacam ini. Oh iya, mungkin ada yang lain yang pernah berpengalaman serupa, atau lebih rumit di Korea? bolehlah dibagi pengalamannya di kotak komentar di bawah ini.


~Jinju pagi buta~

UPDATE Siang 31 Oktober 2013.
Senior di telp oleh perusahaan asuransi kami. Total biaya yang harus ditanggung untuk kerusakan dan biaya rumah sakit adalah 480,000 won! Empat ratus delapan puluh ribu won! (wow!!! Ini setara dengan sekitar 5 juta rupiah, untuk kasus "cium-mencium mobil yang tanpa kerusakan berarti). Rinciannya adalah 380rb won biaya perbaikan mobil, 100rb won biaya rumah sakit yang kami tabrak. Semua di cover oleh Asuransi kami, bayangkan jika tanpa asuransi maka pengemudi atau kami bisa"bokek" seketika. Atau jika mobil yang dicium adalah mobil mahal, pastinya biayanya akan jauh lebih tinggi.

Jadi.. Mari lebih berhati-hati di jalan. Terutama di Negara orang. 



Comments

  1. pokok bohemnya ada dan sesuai mah nyantai gan, apalagi itu nama tertanggungnya sesuai.. mungkin klo saya dah sy tinggal merokok aja, terserah orang koreanya mau nyerocos apa.
    klo kita dulu malah lebih serem, tabrakan yg pegang gak punya sim dan jelas bukan tertanggung. tp setelah ngobrol bentar akhirnya mobil di derek disuruh ambil 3hari lagi beres malah di cat ualang..wkwkw jd kinclong.

    sedikit tambahan mengenai bohem (asuransi), klo ada kecelakaan asuransi menanggung yg tertabrak misal mobilA anda nabrak mobil B, maka bohem A nanggung kerusakan mobil B dan bohem B naggung kerusakan mobil A. paling enak kalo bohemnya sama dari satu perusahaan misal sama2 dongbu hwaje, tinggal telp bohemnnya, foto2 pulang besoknya bohem datang ke rumah masing2 ambil mobil masuk bengkel beres..
    kalo kecelakaan tunggal beda lagi bohem menanggung mobil anda, misal ban bocor, nabrak tiang listrik, nabrak batu...
    setahu saya bohem untuk semua itu nggak ada, yg ada bohem untuk semua pengemudi ber SIM yg umurnya lebih tua dari tertanggung.. karena umur jd patokan bohem, semakin muda semakin mahal, wanita lbh mahal dr pria preminya

    fatkhur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah.. Mantap infonya mas..

      Iya nih, Asuransi bener2 berasa banget kalo kejadian kayak gini. Mahal sih tp worth it. Tahun lalu pake AIG mas yang cover semua itu. Senior sih bilangnya gitu (orang tanah besar).

      Iya bener gan, usia berpengaruh banger buat besar premi. Tahun lalu 800k setahun (mobilnya carens 2001 LPG) asuransi setahun aja separuh harga mobilnya.. Hihi..

      Delete
  2. tambahin black box di mobil anda kalo dirasa perlu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Panduan Ukuran Baju di Korea dan Konversi ke Ukuran Internasional (Baju, Sepatu dan Bra)

Mengenal Sosok dalam Uang Kertas Korea Selatan

Cara menggunakan loker penyimpanan barang di stasiun subway Korea Selatan