My Motivation Letter (Belajar dari sebuah kegagalan -lagi-)
Tidak semua apa yang kita inginkan, kita impikan dan kita harapkan akan terwujud begitu saja. Dalam Artian akan datang dengan sendirinya, lha wong yang sudah berusaha mati-matian saja masih menemui kegagalan; apalagi yang tidak!
ya, hari ini aku menerima email sebuah hasil yang kutunggu-tunggu, benar-benar ku tunggu karena aku berharap akan suatu hasil yang menurutku baik untukku. Namun seperti yang sudah saya bilang, apa yang kita harapkan tidak selamanya akan selalu terkabul begitu saja. jadi inget ungkapan seseorang -maaf saya lupa ini punya siapa- Tuhan tidak memberikan semua yang kita iNGINKAN, tapi Tuhan memberikan SEMUAapa yang kita BUTUHKAN. :)
Kenapa saya tulis judul tulisan ini sebagai "motivation letter". Saya suka email mereka (meskipun saya tidak suka yang isinya berupa keberhasilan saya-yang tertunda-. Cara menyampaikannya sangat halus, bisa mengena di hati, dan masih bisa "membesarkan" kita karena kita telah berusaha. Saya yakin ada banyak orang -rekan saya seperjuangan yang menerima email yang sama; dan masing-masing punya sisi yang berbeda dalam menanggapinya. Mungkin ada yang, wah..gagal males ah coba lagi. Ngabisin duit.. ada juga yang, yah.. jadi selama ini yang gua tungguin hasilnya kayak gini.; ada lagi yang, wah belum beruntung nih.. coba lagi tahun depan ah.. ada lagi yang Alhamdulillah... Rizki Allah masih berupa yang lain, dan Insya Allah Rizki saya merupakan apa yang benar-benar saya butuhkan. Dan masih banyak lagi versi yang lain. Dan Alhamdulilah, hingga saat ini saya bisa melihat sisi positifnya.
Bisa dibilang ini bukan kegagalan saya yang pertama, dan entah yang ke berapa. Namun semua orang pernah gagal bukan? tapi saya yakin, benar-benar yakin IMPIAN saya akan terwujud karena saya akan terus berusaha. Semoga keyakinan ini bukanlah sebuah keyakinan kosong, semoga ini merupakan suatu semangat yang akan terus terjaga.
Ini suratnya... :)
-----------------------------------------------------------------------------------------
Dear Ryza Priatama:
Untuk sahabat yang lain yang saat ini apply beasiswa, well prepared Guys perjuangan belum terhenti sampai disini..
Selamat Berjuang SEMUA -untukku juga-
ya, hari ini aku menerima email sebuah hasil yang kutunggu-tunggu, benar-benar ku tunggu karena aku berharap akan suatu hasil yang menurutku baik untukku. Namun seperti yang sudah saya bilang, apa yang kita harapkan tidak selamanya akan selalu terkabul begitu saja. jadi inget ungkapan seseorang -maaf saya lupa ini punya siapa- Tuhan tidak memberikan semua yang kita iNGINKAN, tapi Tuhan memberikan SEMUAapa yang kita BUTUHKAN. :)
Kenapa saya tulis judul tulisan ini sebagai "motivation letter". Saya suka email mereka (meskipun saya tidak suka yang isinya berupa keberhasilan saya-yang tertunda-. Cara menyampaikannya sangat halus, bisa mengena di hati, dan masih bisa "membesarkan" kita karena kita telah berusaha. Saya yakin ada banyak orang -rekan saya seperjuangan yang menerima email yang sama; dan masing-masing punya sisi yang berbeda dalam menanggapinya. Mungkin ada yang, wah..gagal males ah coba lagi. Ngabisin duit.. ada juga yang, yah.. jadi selama ini yang gua tungguin hasilnya kayak gini.; ada lagi yang, wah belum beruntung nih.. coba lagi tahun depan ah.. ada lagi yang Alhamdulillah... Rizki Allah masih berupa yang lain, dan Insya Allah Rizki saya merupakan apa yang benar-benar saya butuhkan. Dan masih banyak lagi versi yang lain. Dan Alhamdulilah, hingga saat ini saya bisa melihat sisi positifnya.
Bisa dibilang ini bukan kegagalan saya yang pertama, dan entah yang ke berapa. Namun semua orang pernah gagal bukan? tapi saya yakin, benar-benar yakin IMPIAN saya akan terwujud karena saya akan terus berusaha. Semoga keyakinan ini bukanlah sebuah keyakinan kosong, semoga ini merupakan suatu semangat yang akan terus terjaga.
Ini suratnya... :)
-----------------------------------------------------------------------------------------
Dear Ryza Priatama:
Thank you for submitting your application for a KAUST Scholarship. With many outstanding applications from excellent students worldwide, the process was extremely competitive.
In assessing applications, the Selection Committee takes into consideration academic merit, personal achievements, recommendations, personal statements, potential for research, and leadership qualities. Unfortunately, after careful examination of your application, the Selection Committee did not include your name among those selected for this scholarship. This was a difficult decision, and we regret to inform you that at this time we cannot award you a KAUST Scholarship.
Please be assured that your application was considered with great care, as the Committee is well aware of the time and effort you spent preparing it. We hope this decision will not discourage you from applying for other scholarship opportunities or reapplying for a KAUST Scholarship in the future.
We wish you success in your efforts to further your education and thank you for considering a KAUST Scholarship.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NOTE: This is private mail from KAUST officer, if there are anybody complaining about this publication, please let me know. The citation is only to motivate my self to never stop to try and keep working on the scholarships applications.
Silahkan baca dengan cermat apa yang telah saya Blok di surat si atas. baca dengan cermat dengan saling melengkapi atau menghilangkan kata-kata yang lain.. akan terasa beda.. :D
he..he...
yah, boleh jadi tulisan ini hanya merupakan sebuah ungkapan kekecewaan, tapi saya lebih cenderung melihat hal ini sebagai sebuah ungkapan syukur karena saya masih bisa diberi kesempatan untuk berusaha lebih keras.
Untuk sahabat yang lain yang saat ini apply beasiswa, well prepared Guys perjuangan belum terhenti sampai disini..
Selamat Berjuang SEMUA -untukku juga-
Comments
Post a Comment